BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
“Era modern” keperawatan ialah era perkembangan
sistematik dari keperawatan menuju kepada keperawatan sebagai profesi, bermula
dari pandangan dan pernyataan dari
Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan. Dalam perkembangan teori keperawatan
selanjutnya, muncul nama-nama besar ilmuwan keperawatan yang memberikan
sumbangan yang sangat bermakna dalam perkembangan keperawatan diantaranya
Hildegard E. Peplau.
Teori yang dikembangkan Peplau yaitu keperawatan
psikodinamik sangat dipengaruhi oleh model hubungan interpersonal. Ia melihat
bahwa keperawatan adalah suatu proses inter personal yang bersifat terapeutik.
Menurut Peplau, keperawatan terapeutik mempunyai seni penyembuhan dalam
membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan keperawatan dapat
dianggap sebagai proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau
lebih individu dengan tujuan tertentu.
Peplau
mengenali 4 fase dalam hubungan inter personal perawat-klien yang meliputi fase
orientasi, fase identifikasi, fase eksploitasi, dan fase resolusi.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu :
1. Siapakah Peplau itu?
2. Apa teori yang dicetuskan oleh Peplau?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan
2. Untuk mengetahui Peplau dan teori keperawatannya?
D. Manfaat
Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat
memperdalam teori keilmuan tentang tokoh keperawatan dan teorinya
khususnya Hildegard E. Peplau dan teorinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi
Hildegard E.Peplau
Hildegard E. Peplau lahir pada tanggal 1 September
1909 di Reading, Pennsylvania. Peplau lulus dari Hospital School of Nursing di
Pottstown, Pennsylvinia pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi
interpersonal diperolehnya dari Bennington University, Vermont pada tahun 1943.
Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s
College, Colombia, New York pada tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang pengembangan kurikulum pada
tahun 1953.
B.
Teori
Peplau
Teori Hildegard
Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hasilnya
adalah hubungan perawat-klien. Klien sebagai individu dengan kebutuhannya,
sedangkan perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis. Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarganya serta membantu klien
mencapai kematangan perkembangan personal (Chinn dan Kramer, 2004).
Dalam
mengembangkan hubungan perawat-klien, perawat dapat berlaku sebagai sumber daya
manusia, konsultan, dan wakil bagi klien. Sebagai contoh, ketika klien mencari
pertolongan, langkah pertama perawat dan klien membahas pokok masalah kemudian
perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia. Untuk mengembangkan hubungan
perawat-klien, perawat dan klien dapat mengidentifikasi masalah dan solusinya.
Dari hubungan ini, klien mendapatkan kebutuhannya dengan menggunakan fasilitas
yang ada, sedangkan perawat membantu klien mengurangi kecemasan yang berkaitan
dengan masalah pelayanan kesehatan.
Teori
peplau adalah kolaborasi hubungan perawat-klien dalam menghasilkan sebuah
“dorongan pertumbuhan” melalui keefektivan hubungan interpersonal untuk
mendapatkan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan primer klien telah terpenuhi,
kebutuhan baru datang lagi.
Menurut Peplau,keperawatan adalah therapeutic yang mempunyai seni penyembuhan dalam membantu orang
yang sakit atau orang yang membutuhkan perawatan kesehatan.Keperawatan dapat
dianggap proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih
individu dengan tujuan tertentu.
Kontribusi Peplau dalam bidang keperawatan,khususnya
keperawatan psikiatri, sangat banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang
berjudul Interpersonal Relations in
Nursing. Peplau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan
psikodinamik. Peplau mendefinisikan model keperawatan psikodinamiknya
(psicodynamic nursing),sebagai berikut : “psychodynamic
nursing is being able to understand one’s own behavior to help other identify
felt difficulties,and to apply principles of human relations to the problems
that arise at all levels of experience” yang artinya keperawatan
psikodinamik merupakan kemampuan seseorang (perawat) untuk memahami tingkah
lakunya guna membantu orang lain, mengidentifikasi kesulitan yang
dirasakannnya,dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan
yang timbul di semua level pengalaman. Peplau mengembangkan modelnya dengan
memerinci konsep structural dari proses antar-personal-di sinilah letak fase
hubungan perawat-klien (nurse-patient
relationship). Peplau menjelaskan tentang empat fase hubungan
perawat-klien,yaitu fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi.
Keempat fase tersebut saling berkaitan.Di setiap fase diperlukan peran yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan klien.
Fase
Orientasi
Pada fase ini,perawat dan klien bertindak sebagai dua
individu yang saling mengenal. Selama fase orientasi, klien merupakan seseorang
yang memerlukan bantuan profesionalisme dan perawat berperan membantu klien
mengenali dan memahami masalahnya serta menentukan apa yang klien perlukan saat
itu. Jadi, fase orientasi ini merupakan fase untuk menentukan adanya masalah.
Fase orientasi dipengaruhi langsung oleh sikap perawat
dank lien dalam memberi atau menerima pertolongan.Selain itu, fase ini juga
dipengaruhi oleh ras, budaya, agama, pengalaman, latar belakang,dan harapan
klien maupun perawat. Akhir dari fase ini adalah perawat dan klien bersama-sama
mengidentifikasi adanya masalah serta menumbuhkan rasa saling percaya sehingga
keduanya siap untuk melangkah ke fase berikutnya.
Fase
Identifikasi
Pada fase ini, klien memberikan respons atau
mengidentifikasi persoalan yang ia hadapi bersama orang yang dianggap memahami
masalahnya. Respons setiap klien berbeda satu sama lain. Di sini, perawat
melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit yang ia
rasakan sebagai sebuah pengalaman yang mengorientasi ulang perasaannya dan
menguatkan kekuatan positif pada pribadi klien serta memberi kepuasan yang
diperlukan.
Selama fase identifikasi,klien diharapkan mulai
memiliki perasaan terlibat dan mulai memiliki kemampuan untuk mengatasi
masalahnya dengan mengurangi perasaan tidak berdaya dan putus asa.Upaya ini
akan menumbuhkan sikap positif pada diri klien guna melaju ke fase
selanjutnya.Jadi,fase identifikasi merupakan fase penentu bantuan apa yang
diperlukan oleh klien.Pada fase ini,perawat juga memberi beberapa alternative
untuk mengatasi masalah klien.
Fase
Eksploitasi
Pada fase ini,perawat memberi layanan keperawatan
berdasarkan kebutuhan klien.Di sini,masing-masing pihak mulai merasa menjadi
bagian integral dari proses interpersonal.Selama fase eksploitasi,klien
mengambil secara penuh nilai yang ditawarkan kepadanya melalui sebuah hubungan.
Prinsip tindakan fase ini adalah
eksplorasi/menggali,memahami keadaan klien,dan mencegah meluasnya
masalah.Perawat mendorong klien untuk menggali dan mengungkapkan
perasaan,emosi,pikiran,serta sikapnya tanpa paksaan dan mempertahankan suasana
terapeutik.Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa fase eksplorasi merupakan fase
pemberian bantuan kepada klien sebagai langkah pemecahan masalah.Jika fase ini
berhasil,proses interpersonal akan berlanjut ke fase akhir,yaitu tahap
resolusi.
Fase
Resolusi/Terminasi
Pada fase resolusi,tujuan bersama antara perawat dan
klien sudah sampai pada tahap akhir dan keduanya siap mengakhiri hubungan
terapeutik yang selama ini terjalin.Fase resolusi terkadang menjadi fase yang
sulit bagi kedua belah pihak sebab di sini dapat terjadi peningkatan kecemasan
dan ketegangan jika ada hal-hal yang belum terselesaikan pada masing-masing
fase.Indikator keberhasilan untuk fase ini adalah jika klien sudah mampu
mandiri dan lepas dari bantuan perawat.Selanjutnya,baik perawat maupun klien
akan menjadi individu yang matang dan lebih berpengalaman.
Dalam hubungan perawat-klien,ada enam peran perawat
yang harus dilaksanakan.Peran tersebut berbeda pada setiap fasenya.Keenam peran
tersebut adalah peran sebagai orang asing (role
of the stranger),peran sebagai
narasumber (role of resource person),peran
sebagai pengajar (teaching role),peran
sebagai kepemimpinan (leadership role),peran
sebagai wali (surrogate role),dan
peran sebagai penasihat (counseling
role).
Role
of the stranger merupakan peran
awal dalam hubungan perawat-klien.Di sini,kedua belah pihak merupakan orang
asing bagi pihak lainnya.Sebagai orang asing,perawat harus memperlakukan klien
secara sopan,tidak boleh memberi penilaian sepihak,menerima klien apa
adanya,serta memperlakukan klien dengan penuh perasaan.
Dalam perannya sebagai narasumber (role of resource person),perawat memberi jawaban yang spesifik dari setiap pertanyaan
klien,terutama mengenai informasi kesehatan.Selain itu,perawat juga
menginterpretasikan kepada klien rencana perawatan dan rencana medis untuk hal
tersebut.
Teaching
role merupakan kombinasi dari seluruh peran dalam
menggunakan informasi.Teaching role,menurut Peplau,terbagi atas dua
kategori,yaitu instruksional dan eksperimental.Penyuluhan instruksional adalah
pemberian informasi secara luas dan merupakan bentuk yang dipakai dalam
literature pendidikan.Penyuluhan eksperimental adalah penyuluhan dengan
menggunakan pengalaman sebagai pijakan dalam pengembangan pengajaran.
Leadership
role merupakan peran yang berkaitan dengan
kepemimpinan,terutama mengenai proses demokratis dalam asuhan
keperawatan.Perawat membantu klien dalam mengerjakan tugas-tugasnya melalui
hubungan yang sifatnya kooperatif dan melibatkan partisipasi aktif klien.
Dalam surrogate
role,klien menganggap perawat sebagai walinya.Oleh sebab itu,sikap perawat
dan perilakunya harus menciptakan perasaan tertentu dalam diri klien yang bersifat
reaktif yang muncul dari hubungan sebelumnya.Fungsi perawat di sini adalah
membimbing klien mengenali dirinya sendiri dan sosok yang ia bayangkan lalu
membantunya melihat perbedaan antara dirinya dan sosok yang ia bayangkan
tersebut.
Peplau memercayai bahwa counseling role memiliki peranan yang besar dalam keperawatan
psikiatri.Dalam hubungan perawat-klien,peran ini sangat penting sebab tujuan
dari teknik hubungan antar-personal adalah membantu klien mengingat dan
memahami sepenuhnya peristiwa yang terjadi pada
dirinya saat ini.Dengan demikian,satu pengalaman dapat diintegrasikan
dengan pengalaman lainnya dalam hidupnya,bukannya justru dipisahkan.
Teori
Keperawatan Peplau dan Komponen Utama Keperawatan
1.
Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah
proses yang signifikan,bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan mendorong
kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif,
personal, dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan memiliki tanggung jawab
legal di dalam pemanfaatan keperawatan secara efektif berikut segala
konsekuensinya bagi klien.Perawat merespons kebutuhan klien akan bantuan
melalui proses interpersonal. Proses interpersonal merupakan hubungan
humanistic antara individu yang sakit,atau memerlukan layanan kesehatan, dan
perawat di dalam mengenali dan merespons kebutuhan klien.Konsep utama dalam
proses interpersonal ini adalah perawat,klien,hubungan terapeutik,tujuan,kebutuhan manusia,kecemasan,ketegangan,dan
frustasi
2. Individu
Individu menurut
Peplau adalah organism yang mempunyai kemampuan untuk berusaha mengurangi
ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.Berdasarkan penjelasan ini,Peplau
mendefinisikan individu sebagai manusia sebab manusia adalah sebuah organism
yang hidup dalam ekuilibrum yang tidak stabil.
3. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol
yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian
dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaaan
kreatif,konstruktif,produktif di dalam kehidupan pribadi maupun komunitas.
4. Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan
lingkungan sebagai salah satu konsep utama dalam keperawatan,ia mendorong perawat
untuk memerhatikan kebudayaan dan adat istiadat klien saat klien harus
membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit. Menurut Peplau,lingkungan
merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dan berada dalam konteks
cultural.Peplau tidak memandang secara luas lingkungan yang memengaruhi status
kesehatan seseorang,tetapi lebih berfokus pada kondisi psikologis dalam diri
orang tersebut.
Hubungan Fase-Fase Peplau Dengan Proses Keperawatan
PROSES
KEPERAWATAN
|
FASE-FASE
PEPLAU
|
Pengkajian
|
Orientasi. Perawat
dan pasien sebagai orang yang asing, pertemuan diawali oleh pasien yang
mengekspresikan perasaan butuh, bekerja sama mengenali dan menentukan masalah
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Pasien
menjelaskan perasaan butuh
|
Perencanaan
|
Identifikasi.
Meletakkan tujuan yang interpendent, pasien mempunyai perasaan memiliki dan
merespons secara selektif untuk memenuhi kebutuhannya
|
Implementasi
|
Eksploitasi.
Pasien secara selektif mencari siapa yang dapat memberi inisiatif oleh pasien
|
Evaluasi
|
Resolusi. Terjadi
setelah fase-fase yang lain sukses secara lengkap kemudian dilakukan
pengakhiran hubungan
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau
(1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hasilnya adalah
hubungan perawat-klien. Klien sebagai individu dengan kebutuhannya, sedangkan
perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis. Tujuan keperawatan adalah
untuk mendidik klien dan keluarganya serta membantu klien mencapai kematangan
perkembangan personal.
Teori
peplau adalah kolaborasi hubungan perawat-klien dalam menghasilkan sebuah
“dorongan pertumbuhan” melalui keefektivan hubungan interpersonal untuk
mendapatkan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan primer klien telah terpenuhi,
kebutuhan baru datang lagi.
Peplau mengembangkan modelnya dengan memerinci konsep
structural dari proses antar-personal-di sinilah letak fase hubungan
perawat-klien (nurse-patient relationship).
Peplau menjelaskan tentang empat fase hubungan perawat-klien,yaitu fase
orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. Keempat fase tersebut
saling berkaitan.Di setiap fase diperlukan peran yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan klien.
B. Saran
Setelah
membaca makalah teori Hildegard
E. Peplau ini diharapkan pembaca dapat memahami teori dan aplikasinya dengan
baik sehingga wawasan pembaca tentang
teori Hildegard E. Peplau tentang keperawatan menjadi
semakin luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Asmadi.2008.Konsep
Dasar Keperawatan.Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hidayat,Alimul A.2008.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep,Proses dan praktek volume I edisi 4.Jakarta : Penerbit ECG
Suara,Mahyar.2010.Konsep
Dasar Keperawatan.Jakarta : CV.Trans Info Media