BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa pra remaja adalah masa peralihan
atau transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
remaja. Pada masa ini, anak mengalami berbagai perubahan dalam dirinya yang
berupa perubahan fisik maupun secara psikis. Pada sebagian besar di antara kita, masa pra
remaja atau yang sering disebut pubertas telah berakhir jauh sebelum masa
remaja dimulai, meski pubertas adalah tanda yang paling penting dari dimulainya
masa remaja. Masa praremaja adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal. Pada masa ini
seorang anak akan membawa perubahan yang besar dalam dirinya sendiri serta
lingkungan disekitarnya. Masa praremaja dimulai dari usia sekitar 11/12-13/14
tahun.
Pada masa pra remaja terjadi
berbagai macam perubahan mulai dari perubahan fisik
sampai psikologis. Contohnya pada laki-laki seperti pertumbuhan rambut, perubahan
kulit, terdapat kelenjar yang lebih aktif di dalam tubuh, pembesaran otot, adanya
benjolan dada serta perubahan suara pada laki-laki menjadi lebih berat dari
sebelumnya. Pada perempuan pinggul bertambah besar, pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut, terjadi perubahan kulit, adanya kelenjar, otot membesar serta perubahan suara.
Selain perubahan secara fisik, ada pula
perubahan psikologis yang terjadi pada masa anak akhir atau praremaja.
Tanda-tanda perubahan secara psikologis meliputi mental, emosi, sosial, rohani,
perkembangan kognitif yang bisa terjadi pada remaja dan perkembangan komunikasi
dan berbahasa.
Perubahan yang terjadi pada masa
praremaja disebabkan juga oleh peran kelenjar pituitary, gonad serta adanya interaksi/hubungan
antara kelenjar pituitary dan gonad.
Sehingga dengan memahami proses
bio/fisiologis & psikologis pada tahap praremaja maka dapat dipahami pula
teori-teori perilaku yang ada pada masa tersebut serta mampu diterapkan dalam
dunia pendidikan atau terhadap orang-orang disekitar yang akan dijumpai.
1.2
Rumusan
Masalah
Teori-teori perilaku yang
dilatarbelakangi proses bio/fisiologis & psikologis (tahap praremaja
11-12/13-14).
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui
teori-teori yang ada dalam pembelajaran psikologi para remaja.
1.3.2
Untuk mengetahui
perubahan dan memprediksi perilaku para remaja.
1.3.3
Untuk mengetahui
perubahan-perubahan bio/fisiologis pada masa para remaja.
1.4 Manfaat
Diharapkan makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan memperdalam pengetahun tentang
teori-teori pada masa remaja dan mengenali ciri-ciri bio/fisiologis dan
psikologis yang terjadi pada usia pra remaja.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pra
Remaja
Pra remaja di tandai
dengan kebutuhan menjalin hubungan teman sejenis, kebutahan akan sahabat yang
dapat dipercaya,berkeraja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah
kehidupan,dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang
memiliki persamaan,kerja sama,tindakan timbal-balik sehinga tidak kesepian.
Fase ini merupakan fase yang sangat penting karena mendatangkan awal hubungan
manusiawi sejati dengan orang lain.
Masa pra remaja harus
dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun akhir masa
kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sampai anak matang secara
seksual, ia dikenal sebagai “anak pra remaja”. Setelah matang secara seksual,
anak dikenal sebagai “remaja” atau “remaja muda”.
Dibandingkan dengan
banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa pra remaja
relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak
yang mengalami masa pra remaja selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai
anak yang “cepat matang”, sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun
untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat
matang”. Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada
kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalam setiap
kelompok.
Masa pra remaja atau
masa pra remaj atas adalah salah satu dari dua periode dalam rentang kehidupan
yang ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan perubahan yang mencolok dalam
proposisi tubuh. Periode yang lain adalah masa pranatal dan pertengahan pertama
dari tahun kehidupan pertama. Biasanya periode ini disebut sebagai “bayi tumbuh
pesat”.
2.2
Ciri-Ciri
Masa Pra Remaja
Masa pra remaja
adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan
perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang
kehidupan.
2.2.1
Ciri-Ciri
Bio/fisiologis
2.2.1.1
Laki-laki
a.
Rambut
Rambut
kemaluan timbul sekitar setahun setelah testis dan penis mulai membesar. Rambut
ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir
selesai. Demikian pula rambut tubuh. Pada mulanya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus dan warnanya
terang. Kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, lebih subur dan agak
keriting.
b.
Kulit
Kulit
menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat, dan pori-pori meluas.
c.
Kelenjar
Kelenjar
lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi
lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat. Kelenjar keringan di ketiak
mulai berpungsi dan keringat bertambah banyak dengan berjalannya masa pra
remaja.
d.
Otot
Otot-otot
bertambah besar dan kuat, sehingga memberi bentuk bagi lengan,tungkai kaki, dan
bahu.
e.
Suara
Suara
berubah setelah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan
kemudian tinggi suara menurun. Volumenya meningkat dan mencapai dapa lebih enak.
Suara yang pecah sering terjadi kalau
kematangan berjalan pesat.
f.
Benjolan Dada
Benjolan-benjolan
kecil di sekitar kelenjar susu pria timbul sekitar usia dua belas dan empat
belas tahun. Ini berlangsung selama beberapa minggu dan kemudian menurun baik
jumlahnya maupun besarnya.
2.2.1.2
Perempuan
a.
Pinggul
Pinggul
menjadi bertambah dan bulat akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya
lemak bawah kulit.
b.
Payudara
Segera
setelah pinggul mulai membesar, payudara juga berkembang. Putting susu membesar
dsn menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih
besar dan lebih bulat.
c.
Rambut
Rambut
kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak
setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang
warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak
keriting.
d.
Kulit
Kulit
menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah
besar.
e.
Kelenjar
Kelenjar
lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi
lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak
mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa pra
remaja.
f.
Otot
Otot
semakin membesar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang
akhir masa pra remaja, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai
kaki.
g.
Suara
Suara
menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang pecah
jarang terjadi pada anak perempuan.
2.2.2
Ciri-Ciri
Psikologis
2.2.2.1
Ciri Khas Secara Mental
a. Inilah usia dimana seorang
anak memiliki kepekaan intelektual yang tinggi, suka mengadakan eksplorasi,
diliputi perasaan ingin tahu, dan amat berminat terhadap segala sesuatu yang
terjadi di sekelilingnya. Penting bagi guru untuk merancang berbagai
program/aktivitas menarik yang mampu merangsang daya pikir serta kreativitas
mereka.
b.
Pada usia ini, seorang anak senang berdebat dan mengkritik.
Mungkin kalimat yang diucapkannya kedengaran kurang sopan, namun demikianlah
caranya mencari tahu mengenai dunia sekitarnya. Guru sebaiknya tidak mudah
tersinggung dan marah, melainkan belajar untuk memahami dan mengenali maksud
pertanyaan di balik kalimat mereka yang mungkin kedengaran sangat tidak sopan atau
kasar tersebut.
c.
Menuntut segala sesuatu yang logis dan bisa diajak berpikir secara
serius. Tapi, daya pengertian mereka masih terbatas oleh kurangnya pengalaman
hidup. Diskusi terpimpin merupakan aktivitas yang disukai anak-anak usia pra remaja.
Bila memungkinkan, guru dapat menghadirkan "tokoh" jemaat dalam
diskusi tersebut. (misalnya pendeta, dokter, dosen, pengacara, dan
sebagainya).
d.
Anak pra remaja cenderung terlalu mudah mengambil kesimpulan terhadap suatu
hal, juga dalam pengambilan keputusan. Mengingat pengalaman hidup yang masih
sangat terbatas, mereka masih memerlukan bimbingan dalam banyak hal. Oleh
karena itu, kedekatannya dengan guru/pembimbing Rohani di gereja memainkan
peranan yang sangat penting, khususnya bagi mereka yang sedang mengalami masa
remaja yang penuh konflik dengan orangtua.
e.
Mereka masih suka berimajinasi, tapi kali ini pikiran dan
imajinasinya mendasari berbagai pengharapan dan tujuan yang ada di dalam
hatinya. Seringkali mereka menjalani hidupnya menurut teladan orang-orang yang
dikaguminya, kadang mereka membayangkan diri mereka menjadi seperti tokoh
idolanya tersebut. Usahakan agar anak-anak usia pra remaja ini dapat bertemu
dengan orang-orang yang dapat menantangnya pada kehidupan mereka yang menarik.
f.
Mereka mulai peka melihat dan mengalami ketidaksinambungan yang
mencolok antara kepercayaan dan praktek. Meskipun anak pra remaja memiliki pengetahuan
tentang benar dan salah, kadang-kadang kehendak mereka untuk melakukan apa yang
benar seperti
yang diyakininya, tidak ada. Untuk itu, guru harus acapkali menekankan
pentingnya mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan iman percaya mereka.
2.2.2.2
Ciri Khas Secara Emosi
a. Emosinya tidak stabil,
sebentar naik, sebentar turun. Suatu saat mereka merasa sangat senang, tapi
tidak lama kemudian mereka dapat menjadi marah atau sedih. Seringkali mereka
tidak dapat mengendalikan perasaan-perasaannya tersebut. Guru sebaiknya bertindak
sabar dan penuh pengertian dalam membimbing mereka. Penjelasan dari sudut
pandang ilmu psikologi mungkin diperlukan untuk memberikan "alasan
logis" pada mereka mengenai apa yang tengah terjadi di dalam diri mereka
pada usia pra remaja ini, tapi pastikan bahwa materi yang disampaikan tidak
bertentangan dengan Firman Tuhan.
b.
Sering berubah dan tak menentu. Ada kalanya mereka bersukaria dan
lincah, tapi ada kalanya juga bermuram durja, bahkan ingin melarikan diri dari
kenyataan hidup yang tidak bisa diterimanya. Hal ini wajar terjadi dalam diri
anak pra-remaja, asal tidak berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu yang
cukup panjang. Dalam hidupnya, memang anak-anak usia pra remaja sering mengalami
keresahan, kebimbangan, bahkan tekanan. Mereka memerlukan bimbingan dari orang
dewasa yang dapat mengerti dan memahami mereka sebagaimana adanya. Mereka
membutuhkan kehadiran guru yang dapat menjadi "teman baik" mereka
dalam menghadapi berbagai pergumulan hidupnya.
2.2.2.3 Ciri Khas Secara Sosial
a. Boleh dikatakan seorang
anak pra remaja akan melakukan apa saja untuk memperoleh atau
mempertahankan statusnya di dalam sebuah kelompok. Bilamana seorang anak
diombang-ambingkan oleh tekanan dari teman sebaya, ia perlu sekali mengetahui
apa standar Allah mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Ia perlu diyakinkan
bahwa seluruh kuasa Allah tersedia baginya untuk menolongnya mengatasi konflik
pribadi tersebut.
b.
Hubungan antara laki dan perempuan dapat menjurus pada hal-hal
yang kurang sehat, apalagi dengan pengaruh media yang ada saat ini. Akan lebih
ideal bila laki-laki dibimbing oleh guru/ pembimbing pria dan anak wanita
dengan guru/pembimbing wanita.
2.2.2.4 Ciri Khas Secara Rohani
a.
Dalam menghadapi pergumulan jiwa seorang anak pra remaja,
pertahanan yang terbaik adalah melakukan suatu serangan. Jika mereka diberi
kesempatan-kesempatan yang penuh tantangan untuk aktif bagi Kristus, mereka
akan bertumbuh secara rohani.
b.
Tidak seperti usia sebelumnya, mereka saat ini tidak lagi
beribadah karena paksaan orangtua. Mereka sudah mulai memiliki pendirian dan
keputusan sendiri. Oleh karena itu, guru harus dapat membangkitkan minat mereka
terhadap hal-hal rohani dan menyediakan atmosfir yang menyenangkan dalam
persekutuan pra remaja, bila tidak, mereka akan segera tertarik pada kelompok lain
di luar gereja yang mungkin dapat menjuruskan mereka ke hal-hal yang
bertentangan dengan iman percayanya.
c.
Mereka membutuhkan contoh konkrit, pengalaman yang nyata, serta
relevansi pengajaran yang diterimanya dari Gereja dalam kehidupannya sehari-hari.
Karena itu, berikanlah ajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan pergumulan
mereka, misalnya: pengenalan diri, emosi dan kehendak, pergaulan yang sehat,
penerimaan diri, dan sebagainya.
d.
Memiliki banyak pertanyaan tentang kebenaran, mereka sedang mencari
kebenaran yang sejati. Oleh karena itu, doronglah mereka untuk berani bertanya
dan memberikan pendapat. Berikanlah bimbingan dengan sabar, dan jangan
sekali-kali mengabaikan pertanyaan mereka (meski terdengar sangat konyol dan
sepele bagi guru). Untuk itu guru harus banyak belajar dan berpengetahuan untuk
dapat menolong mereka dengan bijaksana.
e.
Teladan hidup orang dewasa amat penting bagi mereka. Tantangan
besar bagi para pembimbing anak pra-remaja adalah menjadikan dirinya sendiri
melaksanakan apa yang telah diajarkannya (walk the talk), bila tidak, kita
sedang mengajarkan pada mereka untuk menjadi orang yang munafik, yang tidak
memiliki integritas iman di dalam hidupnya.
2.2.2.5 Perkembangan Kognitif
Otak
mengalami perkembangan yang dramatis selama masa-masa pubertas.Banyak kemajuan
yang muncul pada frontal lobe, sebuah
area yang dianggap bertanggungjawab terhadap fungsi kemajuan mental, yang
dinamakan fungsi eksekutif. Fungsi ini mencakup kemampuan menalar, menilai/menghakimi
serta kontrol diri.
Tahap perkembangan ini meliputi :
Tahap perkembangan ini meliputi :
a.
Berpikir mengenai
kemungkinan-kemungkinan anak-anak kecil sangat tergantung pada indera mereka
untuk menalar,sementara anak-anak remaja berpikir mengenai kemungkinan-kemungkinan
yang secara tidak langsung mampu diobservasi.
b.
Berpikir ke depan anak-anak muda
belajar untuk merencanakan sesuatu ke depan, sering kali dalam cara yang
sistematis.
c.
Berpikir mengenai hipotesis : hal ini
memberikan mereka kemampuan untuk membuat dan mengetes hipotesis-hipotesis
tertentu serta, untuk berpikir mengenai situasi yang berbeda dari fakta.
d.
Berpikir mengenai proses berpikir
dirinya sendiri : hal ini dikenal dengan metaconition.
Subkategori dari metaconition adalah metamemory, yaitu memiliki pengetahuan
mengenai proses memori dirinya sendiri misalnya seperti mampu menjelaskan
strategi apa yang dipakai untuk mengingat sesuatu seperti dalam menghadapi
ujian.
e.
Berpikir melampaui batas konvensional :
berpikir mengenai isu-isu yang umumnya dipikirkan oleh orang dewasa,seperti
politik,moralitas dan agama.
2.2.2.6 Perkembangan Komunikasi dan Berbahasa
Selama
periode ini, anak-anak muda menjadi jauh lebih mandiri dan menghabiskan waktu
lebih banyak di luar rumah, di sekolah, dan aktivitas habis sekolah bersama
dengan teman-teman sebayanya.
Anak-anak Muda :
a.
Memiliki gaya menulis yang cepat serta mudah dibaca.
b.
Berkomunikasi dengan
sopan, dengan kedewasaan, yang semakin meningkat.
c.
Memahami penggunaan
bahasa yang abstrak seperti idiom, kalimat kiasan, serta metafora.
d.
Mampu memproses makna
teks dan abstrak, menghubungkan makna sebuah kata dengan konteks terkait, memahami
tanda baca serta membentuk struktur sintatik yang rumit.
2.2.3
Kondisi-Kondisi
yang Menyebabkan Perubahan Pada Masa Pra Remaja
2.2.3.1
Peran
Kelenjar Pituitary
Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon: hormon
gonadotrofik pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu,
dan hormon yang meransang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebalum masa pra
remaja seacara bertahab jumlah hormone
gonadotrofik semakin bertambah dan
kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningktan kepekaan juga
semakin bertambah; dalam keadaan demikianlah perubahan-perubahan pada masa pra
remaja mulai terjadi.
2.2.3.2
Peranan
Gonad
Dengan
pertubuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri primer
bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan cirri-ciri seks sekunder,
seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
2.2.3.3
Interaksi
Kelenjar Pituitary dan Gonad
Hormon
yang di keluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik
yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari,
selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar
ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan
yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi antra
hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi
individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan
pria mendekati climacteric.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa
pra remaja adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah
dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Di bidang teori juga terjadi
perkembangan-perkembangan baru. Pada praremaja akan mengalami perubahan ciri
bio/fisiologis dan mempunyai berbagai ciri khas secara mental, emosi, sosial,
rohani, kognitif juga kemampuan komunikasi dan berbahasa yang berbeda dari
tahap perkembangan lainnya.
3.2 Saran
Setelah membaca
makalah teori-teori perilaku yang dilatarbelakangi proses
bio/fisiologis dan psikologis tahap praremaja ini, diharapkan para pembaca dapat memahami teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli dan cirri-ciri bio/fisiologis dan psikologis pada
masa pra remaja srhingga pembaca mampu mngenali pengertian dari remaja itu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2001. Mengenal Anak Pra-Remaja (Umur 12-14 Tahun) [online].
Tersedia: http://pepak.sabda.org/28/feb/2001/anak_mengenal_anak_
pra_remaja_umur_12_14_tahun. [7 Oktober 2014].
pra_remaja_umur_12_14_tahun. [7 Oktober 2014].
Hurlock, E.B. 1992. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan. Surabaya: Erlangga.
Rentang Kehidupan. Surabaya: Erlangga.
Kartono, Kartini.
2006. Psikologi Wanita 1. Bandung:
Mandar Maju.
_____________.
2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.
Santrock, J.W. 2003. Adolescene Perkembangan Remaja. Jakarta:
Erlangga.
Sarwono, S.W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Zein, A.Y. dan
Suryani, E. 2004. Psikologi Ibu Dan Anak.
Yogyakarta: Penerbit
Fitramaya.
Fitramaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar