Selasa, 24 Mei 2016

Teori Hildegard E. Peplau Sejarah Keperawatan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

“Era modern” keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan menuju kepada keperawatan sebagai profesi, bermula dari  pandangan dan pernyataan dari Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan.   Dalam perkembangan teori keperawatan selanjutnya, muncul nama-nama besar ilmuwan keperawatan yang memberikan sumbangan yang sangat bermakna dalam perkembangan keperawatan diantaranya Hildegard E. Peplau. 
           
Teori yang dikembangkan Peplau yaitu keperawatan psikodinamik sangat dipengaruhi oleh model hubungan interpersonal. Ia melihat bahwa keperawatan adalah suatu proses inter personal yang bersifat terapeutik. Menurut Peplau, keperawatan terapeutik mempunyai seni penyembuhan dalam membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan keperawatan dapat dianggap sebagai proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih individu dengan tujuan tertentu.
Peplau mengenali 4 fase dalam hubungan inter personal perawat-klien yang meliputi fase orientasi, fase identifikasi, fase eksploitasi, dan fase resolusi.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Siapakah Peplau itu?
2.      Apa teori yang dicetuskan oleh Peplau?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
2.      Untuk mengetahui Peplau dan teori keperawatannya?

D.    Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memperdalam teori keilmuan tentang tokoh keperawatan dan teorinya khususnya Hildegard E. Peplau dan teorinya.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biografi Hildegard E.Peplau
Hildegard E. Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading, Pennsylvania. Peplau lulus dari Hospital School of Nursing di Pottstown, Pennsylvinia pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington University, Vermont pada tahun 1943. Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s College, Colombia, New York pada tahun 1947 dan gelar Ed.D.  dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953.

B.     Teori Peplau
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hasilnya adalah hubungan perawat-klien. Klien sebagai individu dengan kebutuhannya, sedangkan perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarganya serta membantu klien mencapai kematangan perkembangan personal (Chinn dan Kramer, 2004).

Dalam mengembangkan hubungan perawat-klien, perawat dapat berlaku sebagai sumber daya manusia, konsultan, dan wakil bagi klien. Sebagai contoh, ketika klien mencari pertolongan, langkah pertama perawat dan klien membahas pokok masalah kemudian perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia. Untuk mengembangkan hubungan perawat-klien, perawat dan klien dapat mengidentifikasi masalah dan solusinya. Dari hubungan ini, klien mendapatkan kebutuhannya dengan menggunakan fasilitas yang ada, sedangkan perawat membantu klien mengurangi kecemasan yang berkaitan dengan masalah pelayanan kesehatan.

Teori peplau adalah kolaborasi hubungan perawat-klien dalam menghasilkan sebuah “dorongan pertumbuhan” melalui keefektivan hubungan interpersonal untuk mendapatkan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan primer klien telah terpenuhi, kebutuhan baru datang lagi.
Menurut Peplau,keperawatan adalah therapeutic yang mempunyai seni penyembuhan dalam membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan perawatan kesehatan.Keperawatan dapat dianggap proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih individu dengan tujuan tertentu.


Kontribusi Peplau dalam bidang keperawatan,khususnya keperawatan psikiatri, sangat banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang berjudul Interpersonal Relations in Nursing. Peplau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan psikodinamik. Peplau mendefinisikan model keperawatan psikodinamiknya (psicodynamic nursing),sebagai berikut : “psychodynamic nursing is being able to understand one’s own behavior to help other identify felt difficulties,and to apply principles of human relations to the problems that arise at all levels of experience” yang artinya keperawatan psikodinamik merupakan kemampuan seseorang (perawat) untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang lain, mengidentifikasi kesulitan yang dirasakannnya,dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman. Peplau mengembangkan modelnya dengan memerinci konsep structural dari proses antar-personal-di sinilah letak fase hubungan perawat-klien (nurse-patient relationship). Peplau menjelaskan tentang empat fase hubungan perawat-klien,yaitu fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. Keempat fase tersebut saling berkaitan.Di setiap fase diperlukan peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan klien.

Fase Orientasi
Pada fase ini,perawat dan klien bertindak sebagai dua individu yang saling mengenal. Selama fase orientasi, klien merupakan seseorang yang memerlukan bantuan profesionalisme dan perawat berperan membantu klien mengenali dan memahami masalahnya serta menentukan apa yang klien perlukan saat itu. Jadi, fase orientasi ini merupakan fase untuk menentukan adanya masalah.
Fase orientasi dipengaruhi langsung oleh sikap perawat dank lien dalam memberi atau menerima pertolongan.Selain itu, fase ini juga dipengaruhi oleh ras, budaya, agama, pengalaman, latar belakang,dan harapan klien maupun perawat. Akhir dari fase ini adalah perawat dan klien bersama-sama mengidentifikasi adanya masalah serta menumbuhkan rasa saling percaya sehingga keduanya siap untuk melangkah ke fase berikutnya.

Fase Identifikasi
Pada fase ini, klien memberikan respons atau mengidentifikasi persoalan yang ia hadapi bersama orang yang dianggap memahami masalahnya. Respons setiap klien berbeda satu sama lain. Di sini, perawat melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit yang ia rasakan sebagai sebuah pengalaman yang mengorientasi ulang perasaannya dan menguatkan kekuatan positif pada pribadi klien serta memberi kepuasan yang diperlukan.

Selama fase identifikasi,klien diharapkan mulai memiliki perasaan terlibat dan mulai memiliki kemampuan untuk mengatasi masalahnya dengan mengurangi perasaan tidak berdaya dan putus asa.Upaya ini akan menumbuhkan sikap positif pada diri klien guna melaju ke fase selanjutnya.Jadi,fase identifikasi merupakan fase penentu bantuan apa yang diperlukan oleh klien.Pada fase ini,perawat juga memberi beberapa alternative untuk mengatasi masalah klien.

Fase Eksploitasi
Pada fase ini,perawat memberi layanan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien.Di sini,masing-masing pihak mulai merasa menjadi bagian integral dari proses interpersonal.Selama fase eksploitasi,klien mengambil secara penuh nilai yang ditawarkan kepadanya melalui sebuah hubungan.
Prinsip tindakan fase ini adalah eksplorasi/menggali,memahami keadaan klien,dan mencegah meluasnya masalah.Perawat mendorong klien untuk menggali dan mengungkapkan perasaan,emosi,pikiran,serta sikapnya tanpa paksaan dan mempertahankan suasana terapeutik.Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa fase eksplorasi merupakan fase pemberian bantuan kepada klien sebagai langkah pemecahan masalah.Jika fase ini berhasil,proses interpersonal akan berlanjut ke fase akhir,yaitu tahap resolusi.

Fase Resolusi/Terminasi
Pada fase resolusi,tujuan bersama antara perawat dan klien sudah sampai pada tahap akhir dan keduanya siap mengakhiri hubungan terapeutik yang selama ini terjalin.Fase resolusi terkadang menjadi fase yang sulit bagi kedua belah pihak sebab di sini dapat terjadi peningkatan kecemasan dan ketegangan jika ada hal-hal yang belum terselesaikan pada masing-masing fase.Indikator keberhasilan untuk fase ini adalah jika klien sudah mampu mandiri dan lepas dari bantuan perawat.Selanjutnya,baik perawat maupun klien akan menjadi individu yang matang dan lebih berpengalaman.
Dalam hubungan perawat-klien,ada enam peran perawat yang harus dilaksanakan.Peran tersebut berbeda pada setiap fasenya.Keenam peran tersebut adalah peran sebagai orang asing (role of the stranger),peran sebagai narasumber (role of resource person),peran sebagai pengajar (teaching role),peran sebagai kepemimpinan (leadership role),peran sebagai wali (surrogate role),dan peran sebagai penasihat (counseling role).
Role of the stranger merupakan peran awal dalam hubungan perawat-klien.Di sini,kedua belah pihak merupakan orang asing bagi pihak lainnya.Sebagai orang asing,perawat harus memperlakukan klien secara sopan,tidak boleh memberi penilaian sepihak,menerima klien apa adanya,serta memperlakukan klien dengan penuh perasaan.
Dalam perannya sebagai narasumber (role of resource person),perawat  memberi jawaban yang spesifik dari setiap pertanyaan klien,terutama mengenai informasi kesehatan.Selain itu,perawat juga menginterpretasikan kepada klien rencana perawatan dan rencana medis untuk hal tersebut.
Teaching role merupakan kombinasi dari seluruh peran dalam menggunakan informasi.Teaching role,menurut Peplau,terbagi atas dua kategori,yaitu instruksional dan eksperimental.Penyuluhan instruksional adalah pemberian informasi secara luas dan merupakan bentuk yang dipakai dalam literature pendidikan.Penyuluhan eksperimental adalah penyuluhan dengan menggunakan pengalaman sebagai pijakan dalam pengembangan pengajaran.
Leadership role merupakan peran yang berkaitan dengan kepemimpinan,terutama mengenai proses demokratis dalam asuhan keperawatan.Perawat membantu klien dalam mengerjakan tugas-tugasnya melalui hubungan yang sifatnya kooperatif dan melibatkan partisipasi aktif klien.
Dalam surrogate role,klien menganggap perawat sebagai walinya.Oleh sebab itu,sikap perawat dan perilakunya harus menciptakan perasaan tertentu dalam diri klien yang bersifat reaktif yang muncul dari hubungan sebelumnya.Fungsi perawat di sini adalah membimbing klien mengenali dirinya sendiri dan sosok yang ia bayangkan lalu membantunya melihat perbedaan antara dirinya dan sosok yang ia bayangkan tersebut.
Peplau memercayai bahwa counseling role memiliki peranan yang besar dalam keperawatan psikiatri.Dalam hubungan perawat-klien,peran ini sangat penting sebab tujuan dari teknik hubungan antar-personal adalah membantu klien mengingat dan memahami sepenuhnya peristiwa yang terjadi pada  dirinya saat ini.Dengan demikian,satu pengalaman dapat diintegrasikan dengan pengalaman lainnya dalam hidupnya,bukannya justru dipisahkan.


Teori Keperawatan Peplau dan Komponen Utama Keperawatan
1.   Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan,bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan mendorong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan memiliki tanggung jawab legal di dalam pemanfaatan keperawatan secara efektif berikut segala konsekuensinya bagi klien.Perawat merespons kebutuhan klien akan bantuan melalui proses interpersonal. Proses interpersonal merupakan hubungan humanistic antara individu yang sakit,atau memerlukan layanan kesehatan, dan perawat di dalam mengenali dan merespons kebutuhan klien.Konsep utama dalam proses interpersonal ini adalah    perawat,klien,hubungan          terapeutik,tujuan,kebutuhan manusia,kecemasan,ketegangan,dan frustasi

2.      Individu
Individu  menurut Peplau adalah organism yang mempunyai kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.Berdasarkan penjelasan ini,Peplau mendefinisikan individu sebagai manusia sebab manusia adalah sebuah organism yang hidup dalam ekuilibrum yang tidak stabil.

3.      Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaaan kreatif,konstruktif,produktif di dalam kehidupan pribadi maupun komunitas.

4.      Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu konsep utama dalam keperawatan,ia mendorong perawat untuk memerhatikan kebudayaan dan adat istiadat klien saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit. Menurut Peplau,lingkungan merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dan berada dalam konteks cultural.Peplau tidak memandang secara luas lingkungan yang memengaruhi status kesehatan seseorang,tetapi lebih berfokus pada kondisi psikologis dalam diri orang tersebut.







Hubungan Fase-Fase Peplau Dengan Proses Keperawatan
PROSES KEPERAWATAN
FASE-FASE PEPLAU
Pengkajian
Orientasi. Perawat dan pasien sebagai orang yang asing, pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, bekerja sama mengenali dan menentukan masalah

Diagnosa Keperawatan
Pasien menjelaskan perasaan butuh
Perencanaan
Identifikasi. Meletakkan tujuan yang interpendent, pasien mempunyai perasaan memiliki dan merespons secara selektif untuk memenuhi kebutuhannya
Implementasi
Eksploitasi. Pasien secara selektif mencari siapa yang dapat memberi inisiatif oleh pasien
Evaluasi
Resolusi. Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses secara lengkap kemudian dilakukan pengakhiran hubungan










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hasilnya adalah hubungan perawat-klien. Klien sebagai individu dengan kebutuhannya, sedangkan perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarganya serta membantu klien mencapai kematangan perkembangan personal.
Teori peplau adalah kolaborasi hubungan perawat-klien dalam menghasilkan sebuah “dorongan pertumbuhan” melalui keefektivan hubungan interpersonal untuk mendapatkan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan primer klien telah terpenuhi, kebutuhan baru datang lagi.
Peplau mengembangkan modelnya dengan memerinci konsep structural dari proses antar-personal-di sinilah letak fase hubungan perawat-klien (nurse-patient relationship). Peplau menjelaskan tentang empat fase hubungan perawat-klien,yaitu fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. Keempat fase tersebut saling berkaitan.Di setiap fase diperlukan peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan klien.


B.     Saran
Setelah membaca makalah teori Hildegard E. Peplau  ini diharapkan pembaca dapat memahami teori dan aplikasinya dengan baik sehingga wawasan pembaca tentang teori Hildegard E. Peplau tentang keperawatan menjadi semakin luas.





DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC

Hidayat,Alimul A.2008.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses dan praktek volume I edisi 4.Jakarta : Penerbit ECG

Suara,Mahyar.2010.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : CV.Trans Info Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar